Selasa, 23 September 2008

MENGUKUR KAPASITAS DIRI

Dalam sebuah proses pengembangan diri, anda harus mampu melihat berbagai macam aspek dalam diri anda, secara fisik, secara psikologis, secara sosial maupun secara spiritual. Anda bisa memiliki potensi dengan menggali keempat aspek tersebut memaksimalkan potensi yang anda miliki, bagaimana jika anda tidak punya bakat apapun, bagaimana jika anda selalu merasa orang lain yang lebih baik dari anda, bagaimana jika anda merasa tidak memiliki kemampuan apa – apa, mengapa ada orang dengan multitalenta, jago dalam bidang olahraga, berpenampilan menarik seperti peragawan, memiliki kekayaan melimpah seperti seorang milyuner, yang digemari oleh lawan jenisnya. Sedangkan anda tidak dikaruniai satu bakatpun yang membuat anda menjadi terkenal, atau yang membuat anda dihormati. Bagaimana jika anda ternyata dilahirkan dengan potensi yang bisaa – bisaa saja, hanya dilahirkan dengan 2 tangan, 2 kaki, 1 kepala dan 1 tubuh, mengapa tidak mengalir bakat apapun dalam diri, lalu apa yang harus dilakukan jika anda ingin berhasil. Disini akan diulas bagaimana cara menggali potensi, sehingga dengan mengasah potensi yang Anda miliki maka anda berharap bahwa kelak anda mampu mengeluarkan semua potensi dan kemampuan anda semaksimal mungkin, agar anda mampu menghasilkan sesuatu yang maksimal pula. Untuk mempermudah pemahaman anda kami akan menjabarkannya dalam bentuk cerita “jaman dahulu kala hiduplah 2 orang anak, mereka terlahir dari keluarga yang berbeda, sebut saja namanya edo dan edi, edo adalah seorang anak dengan bakat olahraga yang menonjol, jenius dalam pelajaran, bapaknya seorang pengusaha angkutan sedangkan ibunya membuka industri kecil, Semua wanita begitu mengidolakan edo, selama mereka sekolah di SMP hampir semua mata cewek mengarah ke edo tiap kali edo dan edi berjalan, terkadang timbul rasa iri dalam diri edi, mengapa edo seperti dianugerahi begitu banyak kelebihan, bahkan tiap malam minggu edi kesepian sedangkan edo bisa berkencan dengan siapa saja yang dia sukai. Karena bakatnya dalam olahraga, edo mengikuti klub sepakbola dengan harapan kelak akan menjadi pemain top di sebuah klub sepakbola terkenal, 10 tahun kemudian mereka bertemu, edo sudah menjadi pemain top disebuah klub sedangkan edi masih saja berusaha mencari bakatnya, tapi semakin dalam ia menggali bakatnya tetap belum ketemu juga Karena pengaruh pergaulan yang salah dengan kalangan jetset, edo terjebak dalam narkoba, sex bebas dan akhirnya mendekam di penjara. Sementara edi karena merasa tidak berbakat menuliskan keluhan – keluhannya tentang kelemahan – kelemahan dirinya dalam sebuah diari, lama – kelamaan impiannya untuk memiliki seorang kekasih ia tuangkan dalam sebuah novel, edisi pertama novelnya belum laku terjual, tapi edi tidak mau menyerah, ia belajar lewat buku – buku bagaimana cara menulis novel, mencari informasi di internet bagaimana cara menulis novel yang baik, setelah 7 kali ditolak akhirnya novel edi diterbitkan. Kekuatan mental jarang menjadi nomor satu, terbisaa menjadi nomor dua membuat edi tetap bijak dengan perubahan status finansialnya. Sampai akhirnya karena keberhasilannnya menulis novel, edi diundang oleh sekumpulan penulis remaja untuk mengisi seminar dan pelatihan penulisan novel, dengan perlahan – lahan edi mulai menemukan beberapa hal yang bisa dia lakukan, ketika kepopulerannya sebagai seorang penulis menuntutnya berpenampilan menarik, ia rajin ke salon untuk perawatan wajah. Penampilannya yang memikat dengan pribadi yang menarik akhirnya membuatnya mendapatkan seorang istri seperti yang ia impikan selama ini. Edi menjadi berhasil dari rasa irinya kepada edo, edi menjadi berhasil karena dia tidak harus selalu menjadi juara, edi belajar dari kegagalan. 5 tahun kemudian, edi dan edo kembali bertemu dengan kondisi yang jauh berbeda, tubuh edo kurus kering, sedangkan tubuh edi malah semakin padat berisi karena rajin ke fitnes untuk membentuk tubuhnya. Bentuk tubuh yang atletis, bentuk tubuh yang dulu ia impikan. Dengan perencanaan matang akhirnya edi menemukan dirinya sendiri dalam keberhasilan.
Pelajaran apa yang bisa anda petik dari pelajaran di atas, seringkali anda menjadi orang yang luar bisaa dari kekurangan – kekurangan anda, andai saja Sir Isaac Newton tidak kejatuhan apel mungkin dia tidak akan menemukan teori gravitasi, Albert Einstein tidak akan menjadi fisikawan terkenal jika ejekan orang – orang disekelilingnya bahwa dia gila, dia sinting, dia aneh ia tanggapi, justru dengan cara berpikir berbeda Albert Einstein menjadikan kritik menjadi sarana untuk meningkatkan diri sehingga menjadi salah seorang ilmuwan hebat. Jika mereka bisa, mengapa anda tidak? Apa yang kurang dalam diri anda? Bukankan ukuran otak anda sama dengan ukuran otak Albert Einstein. Apa yang anda makan juga sama dengan yang mereka makan selama ini, bahkan Albert Einstein  juga mengalami masa kanak – kanak, masa dimana dia dianggap dungu dan tolol. Bahkan Thomas Alfa Edison ketika kecil disebut dungu karena mengerami sebutir telur, apakah dia marah? tidak, dia justru semakin tertantang dengan ejekan dan cemoohan itu.
Anda semua memiliki potensi untuk menjadi pakar, menjadi ahli, menjadi kompeten, menjadi hebat dalam bidang – bidang yang mungkin tadinya tidak anda sukai, hanya diri anda yang mampu meningkatkan kemampuan diri, hanya anda yang mampu menembus batas untuk mengeluarkan semua potensi anda. Potensi yang juga dimiliki oleh orang – orang besar dan berhasil dalam dunia bisnis, pendidikan, religius, olahraga dan ekonomi. Potensi yang juga dimiliki oleh Bill Gates, Andrew Carnegie, Renald Kasali, Ari Ginanjar Agustian, Anthony Robin, Tung Desem Waringin atau Andrie Wongso. Bahkan Anda memiliki potensi untuk menjadi lebih hebat dari mereka. Baca biografi mereka dan temukan cara mereka menggapai kesuksesan, pasti tidak selurus jalan tol, tidak semulus wajah cantik putri indonesia atau miss universe. Jalan yang mereka lalui mungkin melelahkan seperti pendakian puncak himalaya, berliku – liku seperti jalan menuju puncak gunung. Karena keberhasilan adalah puncak yang harus anda dan saya daki. Menggapai puncak membutuhkan tenaga extra, membutuhkan sebuah mentalitas untuk meneruskan perjalanan meski yang ada didepan adalah bukit yang terjal, meski yang ada didepan adalah jurang yang curam, anda harus terus melangkah.
Semua orang sukses dalam ekonomi, spiritual ataupun karir pernah mengalami keragu-raguan, ketakutan bahkan pernah membuat kesalahan, tetapi kesalahan tersebut tidak membuat mereka menjadi patah arang, kesalahan tersebut justru membuat mereka bangkit dan maju, kegagalan mereka anggap sebagai tantangan, kesalahan mereka jadikan bahan untuk mengevaluasi diri, sebagai waktu untuk bertanya, apa yang salah dengan mereka sehingga mereka belum berhasil. Selama ini anda bersaing bukan bekerjasama, ketika anda bersaing maka tidak akan pernah merasakan kemenangan sejati, kemenangan yang anda miliki adalah kemenangan semu. Berapa kali Robert Tiyosaki harus kehilangan perusahaan lebih dari 2 kali dengan kehilangan uang ratusan juta sebelum akhirnya dia mengokohkan diri sebagai jutawan bahkan berencana masuk jajaran ultrakaya, bagaimana Bill Gates harus rela kurang tidur sebelum akhirnya ia menjadi salah satu dari 40 orang terkaya di dunia. Hampir semua orang berhasil pernah jatuh bangun menggapai impiannya.
Secara kapasitas anda memiliki kelebihan dan kekurangan, selama ini anda belajar untuk mengasah kelebihan dan menutupi kekurangan, ini yang membuat anda belum berhasil, anda berusaha mempercantik wajah anda tapi melupakan mempercantik hati anda. Bukan hanya kelebihan yang harus diasah tetapi kekurangan juga harus di asah, bagaimana contohnya : “seorang pemuda sebut saja namanya Vero lulus dari sekolah menengah dengan nilai cukup, beberapa nilai bahasa inggris, fisika dan kimia juga mendekati angka 5, nilai 6 tapi tipis, dia sadar bahwa dia kurang mahir berbahasa inggris, tapi dia memiliki bakat yang besar dalam dunia musik. Dunia yang sangat berbeda dengan dunia exact. Benarkan demikian? Tidak, ada kemiripan antara dunia musik dengan dunia exact yaitu rumus, jika orang menyanyi dengan nada dasar G kemudian dia ingin menetapkan variasi, maka variasi suara yang mampu dihasilkan sudah dirumuskan bahwa tidak akan melewati 2 oktaf diatasnya. Mengetahui bahwa ada rumus yang berlaku di musik maka ia mulai mencoba mengasah pengetahuannya di bidang musik, dari belajar not, penjarian gitar sampai memahami nada ia pelajari dengan seksama, untuk meningkatkan kemampuannya menulis lirik dia mencoba mencetak semua teks lagu dari grup musik Guns and Roses karena kebetulan dia sangat menggemari musik Guns and Roses. Setiap kata ia cari artinya di kamus, kemudian ia mencoba merangkai kata – kata yang indah sesuai dengan arti dari lagu tersebut. Semakin banyak lagu yang ia pelajari, semakin banyak kosakata yang masuk terekam dalam memori otaknya, perbendaharaan kosakata yang meningkat membuat kemampuan bahasa inggrisnya juga meningkat, kemudian ia mencoba melamar menjadi door man orang yang bertugas membukakan pintu bagi tamu yang masuk ke hotel sambil mengucapkan “ good morning mister, well come to our hotel” , setelah kemampuan bahasa inggrisnya meningkat ia kemudian diangkat menjadi seorang bell boy yang bertugas mengorientasikan tamu terhadap fasilitas kamar maupun fasilitas hotel sambil membawakan tas mereka, bell boy membutuhkan kemampuan bahasa inggris aktif, semakin sering dia berinteraksi dengan orang asing, kemampuannya secara simultan mengalami peningkatan. Kemudian berbekal uang tabungan gaji ia melanjutkan mengambil S1 perhotelan sampai lulus, sekarang dia menjadi manajer front office disebuah hotel bintang 3”. Andaikata kelemahan bahasa inggris Vero menjadi halangan baginya  untuk melangkah maju, mungkin sampai sekarang dia belum bisa membeli sebuah mobil dan sebuah rumah. Kapasitas adalah jika anda mampu menutup kekurangan, biarkan kelebihan anda secara alami mengalami perkembangan tetapi secara terencana anda tutup kekurangan anda.
Lalu bagaimana cara menutup kekurangan? Apakah dengan cara menyembunyikan kekurangan atau dengan cara mengendalikan, contoh anda memiliki bekas luka bakar di leher, kemudian anda menggunakan pakaian yang menutupi leher anda, bagaimana jika kekurangannya adalah mental, maka anda harus berlatih dengan sungguh – sungguh untuk melakukan afirmasi dan autosugesti, “saya bisa…saya pasti bisa…saya juara…saya juara “ dalam hati anda jangan sambil berteriak – teriak apalagi dimalam hari, bisa – bisa anda dilempari oleh tetangga anda.
Kapasitas ibarat memindahkan air satu ember sebanyak 3000 ml dengan gayung, jika kapasita gayung hanya 500 ml maka anda membutuhkan waktu 6 kali untuk memindahkan air tersebut, kapasitas adalah kemampuan maksimal kita yang mampu kita keluarkan, jika dalam waktu 10 detik anda mampu mencapai jarak 100 meter berarti anda berada dalam kemampuan maksimal, jika menempuh 100 m anda membutuhkan 16 detik maka anda termasuk lamban. Kapasitas diukur dari kekuatan diri, frekuensi yang dibutuhkan untuk melakukan perubahan atau perpindahan. Selama ini anda menginginkan segalanya berjalan dalam hitungan detik, seketika apa yang anda inginkan terwujud, anda tidak mau susah menanggung kekecewaan maupun kekalahan, anda tidak kuat berada dalam tekanan, padahal tekanan yang diberikan bertujuan menguatkan anda secara fisik, mental maupun social. Semua tekanan – tekanan yang diberikan oleh kehidupan sebenarnya adalah menjadi pondasi kokoh untuk menggapai impian.
Seorang pemenang sejati seperti Tim Manchester United, mereka berusaha semaksimal mungkin sampai peluit ditiup oleh wasit. Mereka tidak perduli sedang berada dalam posisi kalah, sedang berada dalam tekanan tetapi keinginan untuk menang yang kuat akhirnya mampu mengubah keadaan. Keinginan yang kuat untuk menjadi juara inilah yang anda dan saya butuhkan. Jika kapasitas anda terbatas maka dengan mental juara maka anda tidak akan perduli jika saat ini kalah, anda akan terus berlari, terus bergerak sampai akhirnya anda sampai di tujuan anda.
Kapasitas diri ini membuat kita menjadi orang yang tidak tergesa – gesa dan terburu – buru. Jika kecepatan lari mobil kita adalah 250 km/jam maka jangan pernah berusaha menempuh jarak Semarang Jakarta dalam waktu 2 Jam, karena menggunakan kemampuan maksimal dalam jangka waktu yang lama akan menguras energi. Jika energi kita terkuras habis maka kita akan terjatuh sebelum sempat mencapai garis finish, meskipun secara perhitungan matematis memungkinkan menempuh jarak Semarang Jakarta dalam 2 jam tetapi harga yang harus anda bayar lebih mahal yaitu anda naik pesawat terbang bukan dengan naik mobil.
Dengan mengetahui kapasitas diri maka anda akan berusaha mencapai Jakarta dalam waktu tempuh yang pendek tetapi tidak kehilangan begitu banyak energi, sehingga kita menggunakan sumberdaya dengan perhitungan yang benar – benar matang. Secara Fisik, Mental, Sosial dan Spiritual setiap manusia memiliki kapasitas masing – masing. Diantara empat aspek tersebut manakah yang paling besar atau dominan, jika kapasitas tersebut sudah anda gali maka anda akan merasakan kecepatan anda dalam bergerak atau berpindah mengalami peningkatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar