Jumat, 19 September 2008

PEMASARAN PELAYANAN KESEHATAN

Pelayanan kesehatan mengalami perubahan paradigma dari berorientasi kemanusiaan bergerser ke orientasi bisnis, Paradigma berorientasi ke bisnis berbentuk tidak hanya berorientasi kemanusiaan tapi juga berorientasi ke keuntungan, pelayanan kesehatan yang tidak dikelola dengan professional akan mengalami penurunan kekuatan pendanaan yang berakhir dengan kerugian, investasi untuk membangun sebuah rumah sakit mencapai 50 milliar lebih, jika tidak berorientasi ke keuntungan akibat yang didapat berupa kehilangan sumber pemasukan dan kehilangan kemampuan mengelola operasional tempat pelayanan kesehatan.


Rumah Sakit merupakan tempat pelayanan kesehatan yang berskala besar terutama RS pemerintah yang mendapatkan subsidi pendanaan melalui program askeskin yang ternyata juga tidak berjalan baik, pengelolaan RS yang masih mengandalkan sumberdana dari masyarakat yang mengakibatkan masyarakat harus menanggung biaya RS yang sangat mahal. Sebagai akibat dari mahalnya biaya pelayanan kesehatan menyebabkan konsumen tidak menggunakan pelayanan kesehatan.


Pembiayaan bisa menjadi faktor kunci kekuatan sebuah organisasi pelayanan kesehatan, jika mampu melakukan audit keuangan secara intensif, mempertahankan keuntungan pada arus kas maka RS akan mampu secara mandiri membiayai operasional RS. Tempat pelayanan kesehatan tidak hanya RS, tapi RB, Puskesmas, BPS, Dokter praktik, poliklinik dll. Organisasi pelayanan kesehatan tersebut harus mampu mengelola sumber dana dan penggunaannya secara efektif dan efisien sehingga hasil yang diharapkan akan mendapatkan keuntungan yang di dapat dengan mempertimbangkan beberapa hal :


Kualitas pelayanan, Keterjangkauan biaya oleh konsumen, Rata – rata hari perawatan, Rata – rata penggunaan tempat tidur, Pergantian penggunaan tempat tidur, Kejadian Infeksi Nosokomial, Kesejahteraan Pegawai, Peningkatan kualitas dan Kuantitas Sarana Medis


 


Faktor – faktor yang mempengaruhi organisasi pelayanan kesehatan harus dipikirkan dengan cermat dan penuh perencanaan, tempat pelayanan kesehatan diminta segera mulai meningkatkan kemampuan dan pengetahuan dalam memasarkan pelayanan kesehatan untuk mencapai maksimal keuntungan yang tinggi tetapi dengan biaya yang terjangkau oleh masyarakat.


Masyarakat pesimis dengan harapan biaya kesehatan yang murah tersebut, selama ini masyarakat terlanjur terkondisikan bahwa untuk mendapatkan kualitas pelayanan mereka harus mengeluarkan biaya yang begitu mahal, ada banyak cara memasarkan pelayanan kesehatan :  melakukan propaganda, bagaimana mengubah persepsi konsumen tentang kualitas pelayanan, jika pasien maupun konsumen memiliki kepuasan dalam menggunakan organisasi pelayanan kesehatan maka konsumen berpeluang menjadi asisten pemasaran yang akan membantu memasarkan pelayanan kesehatan anda melalui methode getok tular, dengan kekuatan pemasaran langsung dengan tenaga pemasaran yang sudah merasakan kualitas pelayanan kesehatan yang anda miliki maka ada peluang keuntungan yang akan anda dapatkan akan sangat tinggi.


Beberapa artikel di Surat kabar menyatakan bahwa RS luar negeri mulai menganggarkan periklanan sebagai bagian dari biaya promosi, dengan asumsi bahwa iklan akan menambah pemasukan terhadap tempat pelayanan. Jika kita ingin tempat pelayanan kesehatan atau pendidikan yang kita miliki diterima dan dimanfaatkan dengan BOR tinggi maka promosi dan pemasaran menjadi ujung tombak program ini.


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar